Penyebab
dan Gejala Kanker Leher Rahim
Mari kita membahas mengenai penyebab
dan gejala kanker leher rahim, tapi sebelumnya kita perlu tahu apa sich kanker
leher rahim tersebut? “Kanker leher rahim” adalah tumor ganas yang tumbuh di
daerah leher rahim (serviks), yaitu suatu daerah pada organ reproduksi wanita
yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus)
dan liang senggama (vagina).
Kanker lehar rahim terjadi jika sel-sel yang ada di daerah tersebut membelah secara tak terkendali dan menjadi abnormal. Jika sel-sel tersebut terus membelah, maka akan terbentuk suatu massa jaringan yang disebut tumor. “Tumor” dapat bersifat jinak atau ganas. Jika tumor tersebut menjadi ganas, maka keadaanya disebut sebagai kanker leher rahim.
Penyebab kanker leher rahim
Penyebab dari terjadinya kelainan pada sel-sel leher rahim tersebut tidak diketahui secara pasti, tetapi terdapat beberapa faktor resiko yang dapat berpengaruh terhadap terjadinya kanker serviks tersebut :
1. HPV (Human Papilloma Virus)
HPV adalah suatu virus yang dapat menyebabkan terjadinya kutil pada daerah genital (kondiloma akuminata), yang ditularkan melalui hubungan seksual. HPV sering diduga sebagai penyebab terjadinya perubahan yang abnormal dari sel-sel leher rahim.
2. Merokok
Tembakau dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh dan mempengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi HPV pada serviks.
3. Hubungan seksual pertama dilakukan pada usia dini
4. Berganti-ganti pasangan seksual
5. Gangguan sistem kekebalan tubuh
6. Pemakaian pil KB
7. Infeksi herpes genitalis atau infeksi klamidia menahun
Gejala Kanker Leher Rahim
Pada awalnya perjalanan penyakit dari kanker leher rahim dapat berupa pembakal kanker atau lesi prakanker. Perubahan prekanker ini biasanya tidak menimbulkan gejala dan tidak terdeteksi kecuali jika wanita tersebut menjalani pemeriksaan panggul atau pap smear.
Kanker lehar rahim terjadi jika sel-sel yang ada di daerah tersebut membelah secara tak terkendali dan menjadi abnormal. Jika sel-sel tersebut terus membelah, maka akan terbentuk suatu massa jaringan yang disebut tumor. “Tumor” dapat bersifat jinak atau ganas. Jika tumor tersebut menjadi ganas, maka keadaanya disebut sebagai kanker leher rahim.
Penyebab kanker leher rahim
Penyebab dari terjadinya kelainan pada sel-sel leher rahim tersebut tidak diketahui secara pasti, tetapi terdapat beberapa faktor resiko yang dapat berpengaruh terhadap terjadinya kanker serviks tersebut :
1. HPV (Human Papilloma Virus)
HPV adalah suatu virus yang dapat menyebabkan terjadinya kutil pada daerah genital (kondiloma akuminata), yang ditularkan melalui hubungan seksual. HPV sering diduga sebagai penyebab terjadinya perubahan yang abnormal dari sel-sel leher rahim.
2. Merokok
Tembakau dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh dan mempengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi HPV pada serviks.
3. Hubungan seksual pertama dilakukan pada usia dini
4. Berganti-ganti pasangan seksual
5. Gangguan sistem kekebalan tubuh
6. Pemakaian pil KB
7. Infeksi herpes genitalis atau infeksi klamidia menahun
Gejala Kanker Leher Rahim
Pada awalnya perjalanan penyakit dari kanker leher rahim dapat berupa pembakal kanker atau lesi prakanker. Perubahan prekanker ini biasanya tidak menimbulkan gejala dan tidak terdeteksi kecuali jika wanita tersebut menjalani pemeriksaan panggul atau pap smear.
Gejala biasanya baru muncul ketika
sel serviks yang abnormal berubah menjadi keganasan dan menyusup ke jaringan
sekitarnya. Pada saat ini dapat timbul gejala seperti gangguan menstruasi,
perdarahan vagina, serta keputihan.
Jika kanker berkembang makin lanjut
maka dapat timbul gejala-gejala seperti:
• Berkurangnya nafsu makan, penurunan berat badan, kelelahan
• Nyeri panggul, punggung dan tungkai
• Keluar air kemih dan tinja dari vagina
• Patah tulang
• Berkurangnya nafsu makan, penurunan berat badan, kelelahan
• Nyeri panggul, punggung dan tungkai
• Keluar air kemih dan tinja dari vagina
• Patah tulang
Mencegah lebih baik daripada
mengobati, kenali dini diri dan tubuh anda, termasuk pencegahan kanker leher rahim ini.
Artikel kesehatan kali ini berbicara tentang Kanker Serviks. Kanker Serviks (Cervical Cancer) atau kanker mulut rahim? memang bukan nama yang asing. Terutama bagi kaum wanita merupakan momok paling mengerikan. Berikut 13 fakta tentang kanker serviks yang wajib kita ketahui :
1. Apa itu kanker serviks? kenali dan cegah yuk !
Kanker serviks adalah penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim. Yaitu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim. Letaknya antara rahim (uterus) dengan liang senggama wanita (vagina).
Kanker ini 99,7% disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher rahim. Berawal terjadi pada leher rahim, apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini bisa menyebar ke organ-organ lain di seluruh tubuh penderita.
2. Sebeberapa bahaya penyakit kanker serviks ini?
Sekitar 8000 kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Menurut WHO, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks yang tertinggi di dunia. Mengapa bisa begitu berbahaya? Pasalnya, kanker serviks muncul seperti musuh dalam selimut. Sulit sekali dideteksi hingga penyakit telah mencapai stadium lanjut.
3. Apa sebenarnya penyebab kanker serviks ini?
Pertama, kanker serviks disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus). Virus ini memiliki lebih dari 100 tipe, di mana sebagian besar di antaranya tidak berbahaya dan akan lenyap dengan sendirinya. Jenis virus HPV yang menyebabkan kanker serviks dan paling fatal.Akibatnya adalah virus HPV tipe 16 dan 18.
Kedua, selain disebabkan oleh virus HPV, sel-sel abnormal pada leher rahim juga bisa tumbuh akibat paparan radiasi atau pencemaran bahan kimia yang terjadi dalam jangka waktu cukup lama.
4. Bagaimana cara penularan kanker serviks ?
Penularan virus HPV bisa terjadi melalui hubungan seksual, terutama yang dilakukan dengan berganti-ganti pasangan. Penularan virus ini dapat terjadi baik dengan cara transmisi melalui organ genital ke organ genital, oral ke genital, maupun secara manual ke genital.
Karenanya, penggunaan kondom saat melakukan hubungan intim tidak terlalu berpengaruh mencegah penularan virus HPV. Sebab, tak hanya menular melalui cairan, virus ini bisa berpindah melalui sentuhan kulit. Henah lo, mangkanya jangan jajan yaa.
5. Yuk kenali apa saja gejala kanker serviks ini?
Pada tahap awal, penyakit ini tidak menimbulkan gejala yang mudah diamati. Itu sebabnya, Anda yang sudah aktif secara seksual amat dianjurkan untuk melakukan tes pap smear setiap dua tahun sekali. Gejala fisik serangan penyakit ini pada umumnya hanya dirasakan oleh penderita kanker stadium lanjut.
Gejala kanker serviks tingkat lanjut :
- munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim (contact bleeding).
- keputihan yang berlebihan dan tidak normal.
- perdarahan di luar siklus menstruasi.
- penurunan berat badan drastis.
- Apabila kanker sudah menyebar ke panggul, maka pasien akan menderita keluhan nyeri punggung
- juga hambatan dalam berkemih, serta pembesaran ginjal.
Masa preinvasif (pertumbuhan sel-sel abnormal sebelum menjadi keganasan) penyakit ini terbilang cukup lama, sehingga penderita yang berhasil mendeteksinya sejak dini dapat melakukan berbagai langkah untuk mengatasinya.
Infeksi menetap akan menyebabkan pertumbuhan sel abnormal yang akhirnya dapat mengarah pada perkembangan kanker. Perkembangan ini memakan waktu antara 5-20 tahun, mulai dari tahap infeksi, lesi pra-kanker hingga positif menjadi kanker serviks.
7. Benarkah perokok berisiko terjangkit kanker serviks?
Ada banyak penelitian yang menyatakan hubungan antara kebiasaan merokok dengan meningkatnya risiko seseorang terjangkit penyakit kanker serviks. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan di Karolinska Institute di Swedia dan dipublikasikan di British Journal of Cancer pada tahun 2001.
Menurut Joakam Dillner, M.D., peneliti yang memimpin riset tersebut, zat nikotin serta “racun” lain yang masuk ke dalam darah melalui asap rokok mampu meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi cervical neoplasia atau tumbuhnya sel-sel abnormal pada rahim. “Cervical neoplasia adalah kondisi awal berkembangnya kanker serviks di dalam tubuh seseorang,” ujarnya.
8. Selain perokok siapa saja yang berisiko terinfeksi?
Perempuan yang rawan mengidap kanker serviks adalah mereka yang berusia antara 35-50 tahun, terutama Anda yang telah aktif secara seksual sebelum usia 16 tahun. Hubungan seksual pada usia terlalu dini bisa meningkatkan risiko terserang kanker leher rahim sebesar 2 kali dibandingkan perempuan yang melakukan hubungan seksual setelah usia 20 tahun.
Kanker leher rahim juga berkaitan dengan jumlah lawan seksual. Semakin banyak lawan seksual yang Anda miliki, maka kian meningkat pula risiko terjadinya kanker leher rahim. Sama seperti jumlah lawan seksual, jumlah kehamilan yang pernah dialami juga meningkatkan risiko terjadinya kanker leher rahim.
Anda yang terinfeksi virus HIV dan yang dinyatakan memiliki hasil uji pap smear abnormal, serta para penderita gizi buruk, juga berisiko terinfeksi virus HPV. Pada Anda yang melakukan diet ketat, rendahnya konsumsi vitamin A, C, dan E setiap hari bisa menyebabkan berkurangnya tingkat kekebalan pada tubuh, sehingga Anda mudah terinfeksi.
9. Bagaimana cara mendeteksinya?
Pap smear adalah metode pemeriksaan standar untuk mendeteksi kanker leher rahim. Namun, pap smear bukanlah satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk mendeteksi penyakit ini. Ada pula jenis pemeriksaan dengan menggunakan asam asetat (cuka).
Menggunakan asam asetat cuka adalah yang relatif lebih mudah dan lebih murah dilakukan. Jika menginginkan hasil yang lebih akurat, kini ada teknik pemeriksaan terbaru untuk deteksi dini kanker leher rahim, yang dinamakan teknologi Hybrid Capture II System (HCII).
10. Bagaimana mencegah kanker serviks?
Meski menempati peringkat tertinggi di antara berbagai jenis penyakit kanker yang menyebabkan kematian, kanker serviks merupakan satu-satunya jenis kanker yang telah diketahui penyebabnya. Karena itu, upaya pencegahannya pun sangat mungkin dilakukan. Yaitu dengan cara :
- tidak berhubungan intim dengan pasangan yang berganti-ganti
- rajin melakukan pap smear setiap dua tahun sekali bagi yang sudah aktif secara seksual
- dan melakukan vaksinasi HPV bagi yang belum pernah melakukan kontak secara seksual
- dan tentunya memelihara kesehatan tubuh
Pada pertengahan tahun 2006 telah beredar vaksin pencegah infeksi HPV tipe 16 dan 18 yang menjadi penyebab kanker serviks. Vaksin ini bekerja dengan cara meningkatkan kekebalan tubuh dan menangkap virus sebelum memasuki sel-sel serviks.
Selain membentengi dari penyakit kanker serviks, vaksin ini juga bekerja ganda melindungi perempuan dari ancaman HPV tipe 6 dan 11 yang menyebabkan kutil kelamin. Yang perlu ditekankan adalah, vaksinasi ini baru efektif apabila diberikan pada perempuan berusia 9 sampai 26 tahun yang belum aktif secara seksual.
Vaksin diberikan sebanyak 3 kali dalam jangka waktu tertentu. Dengan vaksinasi, risiko terkena kanker serviks bisa menurun hingga 75%. Ada kabar gembira, mulai tahun ini harga vaksin yang semula Rp 1.300.000,- sekali suntik menjadi Rp 700.000,- sekali suntik.
12. Adakah efek samping dari vaksinasi ini?
Vaksin ini telah diujikan pada ribuan perempuan di seluruh dunia. Hasilnya tidak menunjukkan adanya efek samping yang berbahaya. Efek samping yang paling sering dikeluhkan adalah demam dan kemerahan, nyeri, dan bengkak di tempat suntikan.
Efek samping yang sering ditemui lainnya adalah berdarah dan gatal di tempat suntikan. Vaksin ini sendiri tidak dianjurkan untuk perempuan hamil. Namun, ibu menyusui boleh menerima vaksin ini.
13. Bisakah kanker serviks disembuhkan?
Berhubung tidak mengeluhkan gejala apa pun, penderita kanker serviks biasanya datang ke rumah sakit ketika penyakitnya sudah mencapai stadium 3. Masalahnya, kanker serviks yang sudah mencapai stadium 2 sampai stadium 4 telah mengakibatkan kerusakan pada organ-organ tubuh, seperti kandung kemih, ginjal, dan lainnya.
Karenanya, operasi pengangkatan rahim saja tidak cukup membuat penderita sembuh seperti sedia kala. Selain operasi, penderita masih harus mendapatkan erapi tambahan, seperti radiasi dan kemoterapi. Langkah tersebut sekalipun tidak dapat menjamin 100% penderita mengalami kesembuhan.
Pilih mana? mencegah dengan vaksinasi atau anda memilih pengangkatan rahim, radiasi dan kemoteraphy yang masih juga belum ada jaminan sembuh? Lebih baik mencegah daripada mengobati bukan?
Sumber utama : http://female.kompas.com
Alat Kelamin Tak Bersih
Penyebab Kanker Leher Rahim
Alat Kelamin Tak Bersih Penyebab Kanker Leher Rahim
Gizi.net - Kurang menjaga kebersihan alat kelamin dapat diduga menjadi penyebab terjangkitnya kanker leher rahim berisiko tinggi pada wanita. Selain itu, penyebab penyakit ini juga ada yang berasal dari wanita yang telah menjalani aktivitas seksual sejak usia di bawah 18 tahun atau kawin muda, hubungan seksual dengan banyak partner, wanita yang suaminya berhubungan seksual dengan banyak wanita, dan juga akibat kebiasaan merokok.
Demikian diungkapkan Koordinator Sosiomedis Rumah Sakit Pusat Kesehatan Umum (PKU) Muhammadiyah Surakarta dr Siti Nurchasanah dalam acara "Info Kesehatan bagi Pengunjung", Sabtu (22/9).
Ia mengatakan, sampai sekarang penyebab kanker leher rahim belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa penyebab yang patut diduga berkait dengan pertumbuhan kanker leher rahim antara lain virus chlamidia dan sperma. Keduanya tergolong penyebab penyakit akibat hubungan seksual.
Gejalanya, menurut Siti, bisa terjadi pendarahan pada vagina setelah melakukan hubungan suami-istri, atau keputihan dengan rasa gatal dan berbau.
Ia menjelaskan, cara paling populer untuk mendeteksi kanker ini secara dini adalah dengan pap smear. Cara ini sangat sederhana dan cepat diketahui adanya kelainan-kelainan sel leher rahim sehingga dapat mendeteksi displasia kanker tingkat dini, tanpa disertai gejala klinis.
Deteksi pap smear, kata Siti, dilakukan setelah ada pemeriksaan genekologik. Bila pap smear pertama tidak menunjukkan kelainan displasia atau kanker, deteksi ini bisa diulangi dalam waktu satu tahun. Jika tes kedua juga tidak menunjukkan adanya kelainan, selanjutnya dapat diulang 1-3 tahun lagi. Tes ini sebaiknya dilakukan sampai usia 70 tahun. (*/sto)
sumber: kompas, 24 september 2001
WASHABLE MENSTRUAL PAD (pembalut
wanita yg dapat dicuci)
MENSTRUAL
PAD (Pembalut Wanita)
Anda mungkin sudah mengetahui atau
bahkan belum mengetahui sama sekali tentang resiko pemakaian pembalut biasa
saat menstruasi maupun pemakaian pantyliner biasa sehari-hari. Semoga siapa
saja yang membaca informasi ini ikut serta dalam mendukung untuk menyampaikan
informasi ini kepada orang yang mereka kasihi, karena faktanya 83% wanita
beresiko mengalami infeksi karena penggunaan pembalut biasa, tanpa disadari.
Pembalut biasa yang dipakai para
wanita berasal dari sampah kertas hasil daur ulang yang diproses dengan
penggunaan banyak bahan kimia dan pemutih. Bahkan penggunaan perekat kimia yang
sangat beresiko tertinggal meski pembalut sudah didilepas.
Tidak heran jika daerah
kewanitaan mengalami infeksi ringan hingga serius, dengan gejala yang disadari
maupun tanpa disadari. Masalah kesehatan ini jika tidak diatasi tentunya
semakin lama akan semakin parah.
Sebuah
hasil Penelitian tentang Zat DIOXIN
Dari hasil penelitian, bahwa zat
Dioxin dan serat sintetis yang ada di pembalut wanita yang beredar di pasaran
dan produk yang mirip lainnya, beresiko tinggi terhadap kesehatan wanita,
termasuk resiko berikut ini : kanker serviks endometriosis kemandulan kanker
rahim kanker payudara penurunan sistem kekebalan penyakit radang pelvis toxic
shock syndrome dan resiko lainnya
IRONISnya!!! Pembalut Wanita
merupakan benda yang sangat vital bagi kaum wanita bahkan sudah menjadi
kebutuhan pokok ketika seorang wanita sedang menstruasi. Tanpa disadari,
ternyata justru menjadi salah satu biang keladi hancurnya kehidupan kaum hawa
dengan ditemukannya zat DIOXIN pada benda sahabat wanita itu.
Kongres Amerika H.R. 890 thn 1999
(lanjutan) menyatakan: 1. Pendapat Ahli Internasional tentang penelitian atas
Kanker, Badan Kesehatan Dunia WHO menyatakan bahwa zat DIOXIN dapat menyebabkan
kanker. 2. DIOXIN adalah sebuah hasil sampingan dari proses bleaching
(pemutihan) yang digunakan pada pabrik kertas, termasuk pabrik pembalut wanita,
tissue, sanitary pad dan diaper (pembalut untuk anak-anak).
Cara
Kerja Dioxin Bagaimanakah zat Dioxin bisa meresap ke dalam rahim?
Apabila darah haid jatuh ke
atas permukaan pembalut wanita, zat DIOXIN akan dilepaskan melalui proses
penguapan.
Bila Pembalut yang mengandung zat
Dioxin ditambah darah menstruasi yang jatuh ke permukaan pembalut (darah yang
kotor, bakteri, kuman) mengenai permukaan vagina, zat-zat tersebut dihisap ke
dalam rahim melalui saluran serviks lalu masuk ke dalam rahim (uterus),
selanjutnya bersama-sama aliran darah menuju ke organ-organ tubuh lainnya.
Pertamanya akan mengenai permukaan vagina/vulva, kemudian diserap ke dalam rahim
melalui saluran serviks, selanjutnya masuk ke dalam uterus, berikutnya melalui
Tuba Fallopi dan berakhir di ovarium.
Itulah sebabnya, pada area yang
paling banyak terpapar DIOXIN inilah, wanita paling sering bermasalah. Karena
memang pada faktanya, pembalut biasa yang menjadi sahabat wanita (terutama saat
haid) ini, ternyata justru berpotensi menjadi pemicu munculnya berbagai
persoalan pada organ kewanitaan.
Menurut Yayasan Kanker Indonesia:
Penyakit leher rahim (Serviks) menyebabkan korban meninggal sedikitnya 200.000
orang wanita per tahun. (www.cegahkankerserviks.org) Kanker Leher Rahim pembunuh utama
penderita kanker wanita. (Nirmala, Juli 2007, Laporan Khusus)
"52 juta dari 115 juta perempuan
Indonesia beresiko terkena kanker leher rahim ( serviks ) karena berbagai
alasan," kata Dr. Djemi SpoG, dalam seminar Deteksi dini Kanker rahim dan
Payudara pada wanita di Palu maret 2007.(Kutipan harian ANALISA, Minggu
25-03-2007)
Kanker Serviks Perenggut Kehidupan
wanita.(Seputar Indonesia, Kamis 21 Februari 2008 dalam rubrik kesehatan).
* Mahkota wanita teramat penting
untuk diperhatikan karena salah satu faktor keharmonisan rumah tangga Anda
terletak padanya. Namun saat ini banyak wanita sering mengabaikannya, lebih
mementingkan perawatan wajah dari pada mahkotanya
* Jika seorang wanita sejak berumur
20 tahun telah terjangkit infeksi vagina, maka sedikitnya 6 tahun waktu
hidupnya akan dihabiskan hanya untuk proses pengobatan dan perawatan infeksi.
* Pada saat ini, banyak wanita dalam
masa usia subur yang telah diangkat rahimnya, yang mereka tidak mendapatkan
keturunan.
* Salah satu penyebab wanita
terjangkit infeksi vagina disebabkan oleh pemakaian pembalut yang tidak
berkualitas. Kebanyakan produsen pembalut wanita menggunakan bahan-bahan kimia
yang berbahaya bagi penggunanya dan mengakibatkan berbagai penyakit dalam
sistem reproduksi wanita.
PROSES
PEMBUATAN PEMBALUT BIASA
Pembalut wanita adalah produk sekali pakai. Oleh karena itu para produsen mendaur
ulang bahan baku kertas dan pulp, menjadikannya sebagai bahan dasar untuk
menghemat biaya poduksi.
Dalam proses daur ulang banyak bahan
kimia yang digunakan untuk proses sterilisasi kuman2 pada kertas bekas serta
pemutih (bleaching), sehingga pembalut yang dihasilkan banyak mengandung ZAT
DIOXIN yang sangat berbahaya bagi manusia dan merupakan zat racun yang jauh
lebih berbahaya dari ARSENIKUM.
Zat Dioxin mempercepat proses
perkembangbiakan semua jenis kanker, khususnya pada wanita. Kondisi inilah yang
menyebabkan terjadinya gangguan terhadap organ reproduksi wanita.
Ingat...!!! Setiap 1 Jam Wanita
Indonesia Meninggal Dunia Akibat Kanker Serviks... Apakah Anda berani mengambil
resiko yang begitu besar, disebabkan oleh pemakaian pembalut yang tidak berkualitas...???
Bahaya yang tak mungkin dihindari
ini, kini ada solusinya. Kini banyak ragam solusi untuk pencegahan yang dapat
Anda pilih, antara lain yaitu tersedianya kini beragam pembalut kesehatan yang
menawarkan banyak manfaat dan dampak positif bagi kesehatan kewanitaan anda karena
adanya kandungan bahan2 herbal alami. atau dengan menggunakan pembalut wanita
yang dapat dicuci dan dipakai berulangkali.
Apa sajakah resiko kesehatan yang
dapat timbul
dari pemakaian pembalut wanita biasa ?
dari pemakaian pembalut wanita biasa ?
Pembalut Wanita termasuk Produk Konsumer Cepat Saji,
produk sekali pakai. Karena itulah para produsen kerap mendaur ulang bahan
kertas bekas dan menjadikannya bahan dasar untuk menghemat biaya produksi.
Dalam proses daur ulang, banyak
bahan kimia diperlukam untuk proses pemutihan kembali,
pembuangan bau dan proses sterilisasi bakteri yang terdapat pada kertas bekas.
pembuangan bau dan proses sterilisasi bakteri yang terdapat pada kertas bekas.
Bahan penyerap yang digunakan pada
pembalut wanita biasa inilah yang mengandung bahan
kimia terlalu berlebihan yang pada akhirnya merupakan penyebab terjadinya gangguan
terhadap organ teproduksi wanita.
kimia terlalu berlebihan yang pada akhirnya merupakan penyebab terjadinya gangguan
terhadap organ teproduksi wanita.
Kertas
hasil daur ulang menggunakan bahan kimia ini kemudian dibungkus serapi mungkin
yang kemudian dijadikan pembalut yang sering kita temukan di pasaran, dipakai oleh para
konsumen.
yang kemudian dijadikan pembalut yang sering kita temukan di pasaran, dipakai oleh para
konsumen.
Kanker Serviks vs Pembalut
Kanker Mulut Rahim/ Serviks
Kanker servix merupakan kanker yang terjadi pada
serviks uterus (pintu masuk ke arah rahim yang terletak di antara rahim dan
vagina). Kanker ini 99,7% disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV)
dan biasa terjadi pada wanita yang sudah berumur, tapi dapat juga menyerang
wanita yang berumur 20 - 30 tahun. Kanker serviks biasanya menjangkit wanita
yang suka berganti pasangan, telah berhubungan seks di usia dini (sebelum 17
tahun), merokok, serta sering melahirkan. Hampir tidak ditemukan kanker jenis
ini pada wanita yang tidak melakukan aktivitas seksual.
Secara umum gejala kanker serviks adalah
pendarahan pada vagina setelah aktivitas seksual atau di antara masa haid.
Gejala lain yang mungkin timbul adalah kehilangan nafsu makan, nyeri tulang
panggul dan tulang belakang, nyeri pada anggota gerak terutama kaki, bengkak
pada kaki, feces keluar dari vagina, dan patah tulang panggul.
Kanker serviks dapat dicegah dengan rutin
melakukan pap smear (tes lendir yang terdapat pada leher rahim) minimal setahun
sekali atau 3 bulan setelah melahirkan untuk mendeteksi ada tidaknya prakanker
atau displasia maupun sel karsinoma penyebab kanker serviks. Mengkonsumsi
vitamin A dan C, serta menggunakan pembalut berkualitas juga dapat mencegah
timbulnya sel-sel kanker.
Pembalut Wanita
Pembalut wanita termasuk dalam kategori produk
cepat saji dan produk sekali pakai. Dengan alasan sekali pakai itulah, banyak
wanita di Indonesia cenderung memilih pembalut yang murah dan cukup nyaman
untuk dipakai tanpa menganalisa lebih lanjut mengenai kualitas produk yang
dipakai maupun resiko kesehatan yang mungkin terjadi dengan menggunakan
pembalut wanita biasa.
Meninjau dari kebiasaan sebagian besar wanita Indonesia
itulah, banyak produsen pembalut wanita biasa berlomba-lomba menciptakan produk
pembalut maupun pantyliner dengan harga murah sehingga memancing para wanita
untuk membeli produk mereka. Untuk menghasilkan produk yang murah, tentu bahan
baku yang dipergunakan juga harus murah. Oleh karena itu para produsen
pembalut wanita biasa banyak yang menggunakan bahan baku hasil daur ulang
sampah kertas bekas.
Nah...agar hasil daur ulang sampah kertas bekas bisa tampak
putih bersih, produsen pembalut wanita menggunakan bahan-bahan kimia.
Bahan-bahan kimia ini juga dipergunakan untuk menghilangkan aroma sampah kertas
bekas dan membunuh bakteri (sterilisasi) sampah kertas bekas tersebut.
Setelah melalui proses "pemutihan"
tersebut, sampah kertas bekas tersebut dikemas sedemikian rupa untuk kemudian
diperdagangkan dan dikonsumsi oleh banyak wanita yang tanpa menyadari bahaya
penggunaan pembalut tersebut dalam jangka panjang.
Lebih jauh lagi, pada saat haid cairan meresap ke dalam
pembalut biasa dan bercampur dengan bahan kimia. Pada saat duduk, tanpa
disadari cairan yang sudah terkontaminasi bahan kimia merembes keluar, masuk ke
organ kewanitaan dan selanjutnya akan menimbulkan berbagai masalah organ intim
kewanitaan. Maka hati-hati jika merasa becek pada saat mengenakan pembalut.
Menurut penelitian, terdapat sebanyak 107 bakteri per milimeter persegi ditemukan di atas pembalut wanita biasa, kondisi inilah yang membuat pembalut biasa menjadi sumber sarang pertumbuhan bakteri merugikan, meski pembalut biasa hanya dipakai selama 2 jam saja. Bayangkan banyaknya bakteri pada permukaan seluas pembalut, apalagi jika dipakai lebih dari 2 jam. 107 bakteri per milimeter persegi ditemukan di atas pembalut biasa.
Oleh karena itu, uji kualitas pembalut sebelum memakainya.
Lebih baik mencegah daripada mengobati. Diperlukan waktu yang panjang dan biaya
yang tidak murah untuk mengobati infeksi pada organ intim kewanitaan.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, saat ini penyakit
kanker serviks menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang
menyebabkan kematian pada perempuan di dunia. Di Indonesia, setiap tahun
terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks.Sekitar 8000 kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Menurut WHO, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks yang tertinggi di dunia. Mengapa bisa begitu berbahaya? Pasalnya, kanker serviks muncul seperti musuh dalam selimut. Sulit sekali dideteksi hingga penyakit telah mencapai stadium lanjut.
Cara menguji kualitas pembalut:
- Koyak pembalut dan ambil bagian inti / dalamnya
- Tuang air putih ke dalam wadah (bisa gelas atau mangkok) bening
- Masukkan sebagian dari inti pembalut ke dalam wadah yang berisi air putih lalu aduk
- Perhatikan perubahan warna air dan bagian inti pembalut
- Jika air berubah menjadi keruh dan bagian inti pembalut hancur, maka sudah bisa dipastikan kualitas pembalut buruk dan mengandung pemutih / dioxin yang berbahaya karena merupakan pemicu timbulnya berbagai gangguan kewanitaan seperti: keputihan, iritasi, aroma yang tidak sedap, bahkan kanker mulut rahim / serviks yang menjadi pembunuh nomor 1 bagi wanita Indonesia (berdasarkan data dari WHO, Indonesia merupakan negara dengan angka penderita kanker serviks tertinggi di dunia dan 62% di antaranya disebabkan karena penggunaan pembalut / pantyliner tidak berkualitas)
STOP
MENGGUNAKAN PEMBALUT BIASA!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar